Kediri
(beritajatim.com) - Panitia Pelaksana Pertandingan (Panpel) Persik
Kediri mengakui, telah kecolongan oleh penonton yang nekat membawa
kembang api dan petasan ke dalam Stadion Brawijaya Kota Kediri. Padahal,
panpel telah melakukan secleaning secara ketat.
"Kami sudah menghimbau kepada seluruh penonton
supaya tidak membawa kembang api, maupun petasan masuk ke lapangan.
Selain itu, pada pintu masuk juga dilakukan scleaning secara ketat.
Tetapi, kami masih kecolongan," aku Ketua Panpel Persik Triono Kutut,
Sabtu (29/6/2013).
Pada pertandingan babak 12 besar kompetisi
Divisi Utama PT Liga Indonesia, yang mempertemukan derbi tetangga Persik
kontra Perseta Tulungagung, Jumat (28/6/2013) malam, kembang api terus
dinyalakan selama laga. Bahkan, asap yang keluar dari kembang api,
sempat mengganggu jalannya pertandingan.
Selain kembang api,
penonton juga membunyikan petasan. Kendati diarahkan ke udara, namun
bunyi petasan juga sempat menuai protes dari official tim tamu. Bahkan,
sampai membuat Pengawas Pertandingan (PP) beranjak dari tempat duduknya.
"Kami sudah berkali-kali menghimbau, tetapi karena penonton terbawa
euforia kemenangan, mereka tidak dapat dicegah. Kami sangat khawatir
ketika penonton mengarahkan petasan ke dalam lapangan, Manajemen Persik
bisa mendapatkan sanksi denda," imbuh pria yang juga menjabat sebagai
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota
Kediri.
Tim Macan Putih mendapat teguran hingga ancaman denda
sebesar Rp 20 juta oleh PP, saat pertandingan melawan PSIM Yogyakarta,
beberapa waktu lalu. Gara-garanya, salah seorang penonton melempar
kembang api ke dalam lapangan. Akibatnya, laga sempat terhenti beberapa
menit.
" Sampai sekarang masalah denda itu belum jelas. Semoga kita tidak dikenai sanksi denda itu," ucap Triono Kutut.
Sementara itu, laga Persik menjamu Perseta sendiri berkesudahan dengan
kemenangan tuan rumah 4-0. Gol Persik disumbangkan oleh, Al Hadji, Faris
Aditama, dan Oliver Makor. [nng/but]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar