Rabu, 10 Juli 2013

Kena Kartu Merah dan Penalti Macan Putih Masih Duduki Takhta Grup A

Persaingan di grup A Divisi Utama (DU) PT Liga Indonesia (LI) semakin memanas. Karena kemarin, Persik harus menelan kekalahan menyakitkan 0-1 dari tuan rumah PSCS Cilacap. Dengan kekalahan tersebut, posisi Persik di puncak klasemen grup A terancam. Karena poin Persik dan PSCS menjadi sama, yaitu enam. Beruntung, Macan Putih unggul produktivitas gol dari PSCS. Sehingga, masih berhak menduduki singgasana grup A.

Dalam pertandingan PSCS melawan Persik tersebut berlangsung seru dan ketat. Sayang, pada menit ke-28, wasit Hipni dari Jakarta menunjuk titik putih. Dia menganggap Khusnul Yuli Kurniawan melakukan pelanggaran di kotak terlarang kepada Taryono, striker PSCS. Wasit menganggap Khusnul sengaja menyikut muka Taryono saat duel bola di udara. Akibatnya, Taryono mengerang kesakitan dan terjatuh di kotak terlarang.

Tanpa ragu, wasit menghukum Persik dengan tendangan penalti. "Tidak itu saja, wasit asal Jakarta ini juga mengusir Khusnul keluar lapangan dengan langsung mengeluarkan kartu merah. Wahyu Tri yang menjadi algojo berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya tak mampu dibendung kiper Tedi Heri Setiawan. Sehingga, Persik harus tertinggal 0-1.

Meski kalah dalam jumlah pemain, tetapi Persik tidak menyerah. Oliver Makor dkk tampil penuh semangat untuk mengejar ketertinggalan. Sayang, sejumlah peluang emas yang dimiliki Macan Putih gagal berbuah gol. Salah satu peluang paling matang adalah saat stopper M. Alhadji berhadap-hadapan dengan kiper PSCS. Sayang, tendangan pemain asal Kamerun ini masih bisa diblok penjaga gawang. Hingga, peluit panjang dibunyikan wasit Hipni, skor 1-0 untuk PSCS. "Inilah sepakbola. Satu pemain berbuat kesalahan yang tidak perlu, Persik harus kalah," keluh Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo, kemarin.

Meski demikian, Aris mengatakan, seharusnya wasit tidak menghukum Khushul dengan kartu merah. Karena dia tidak melihat secara langsung pelanggaran tersebut. Namun, melihat Taryono mengerang kesakitan, wasit langsung mencabut kartu merah.

Secara permainan, Aris mengatakan, Persik tidak kalah dengan PSCS. Mereka mampu mengimbangi Laskar Nusakambangan julukan PSCS. "Kami punya banyak peluang. Sayang, kami kurang beruntung," ujarnya.

Sementara itu, kubu PSCS menganggap keputusan wasit Hipni mengganjar Khusnul dengan kartu merah plus hukuman penalti untuk Persik sudah tepat. "Khusnul sengaja melakukan pelanggaran di kotak penalti," ujar Pelatih PSCS Gatot Barnowo. Gatot mengakui, sebenarnya, Persik tampil bagus. Mereka mampu menyulitkan pemainnya. Sehingga, PSCS hanya bisa menang dengan skor tipis 1-0. "Kemenangan ini membuka peluang lolos ke babak empat besar," ujarnya.

Kediri, Radar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar