Persaingan di grup A Divisi Utama (DU) PT Liga Indonesia (LI) semakin
memanas. Karena kemarin, Persik harus menelan kekalahan menyakitkan 0-1
dari tuan rumah PSCS Cilacap. Dengan kekalahan tersebut, posisi Persik
di puncak klasemen grup A terancam. Karena poin Persik dan PSCS menjadi
sama, yaitu enam. Beruntung, Macan Putih unggul produktivitas gol dari PSCS. Sehingga, masih berhak menduduki singgasana grup A.
Dalam pertandingan PSCS melawan Persik tersebut berlangsung seru dan
ketat. Sayang, pada menit ke-28, wasit Hipni dari Jakarta menunjuk titik
putih. Dia menganggap Khusnul Yuli Kurniawan melakukan pelanggaran di
kotak terlarang kepada Taryono, striker PSCS. Wasit menganggap Khusnul
sengaja menyikut muka Taryono saat duel bola di udara. Akibatnya,
Taryono mengerang kesakitan dan terjatuh di kotak terlarang.
Tanpa ragu, wasit menghukum Persik dengan tendangan penalti. "Tidak itu
saja, wasit asal Jakarta ini juga mengusir Khusnul keluar lapangan
dengan langsung mengeluarkan kartu merah. Wahyu Tri yang menjadi algojo
berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tendangannya tak mampu
dibendung kiper Tedi Heri Setiawan. Sehingga, Persik harus tertinggal
0-1.
Meski kalah dalam jumlah pemain, tetapi Persik tidak
menyerah. Oliver Makor dkk tampil penuh semangat untuk mengejar
ketertinggalan. Sayang, sejumlah peluang emas yang dimiliki Macan Putih
gagal berbuah gol. Salah satu peluang paling matang adalah saat stopper
M. Alhadji berhadap-hadapan dengan kiper PSCS. Sayang, tendangan pemain
asal Kamerun ini masih bisa diblok penjaga gawang. Hingga, peluit
panjang dibunyikan wasit Hipni, skor 1-0 untuk PSCS. "Inilah sepakbola.
Satu pemain berbuat kesalahan yang tidak perlu, Persik harus kalah,"
keluh Pelatih Persik Aris Budi Sulistyo, kemarin.
Meski
demikian, Aris mengatakan, seharusnya wasit tidak menghukum Khushul
dengan kartu merah. Karena dia tidak melihat secara langsung pelanggaran
tersebut. Namun, melihat Taryono mengerang kesakitan, wasit langsung
mencabut kartu merah.
Secara permainan, Aris mengatakan, Persik
tidak kalah dengan PSCS. Mereka mampu mengimbangi Laskar Nusakambangan
julukan PSCS. "Kami punya banyak peluang. Sayang, kami kurang
beruntung," ujarnya.
Sementara itu, kubu PSCS menganggap
keputusan wasit Hipni mengganjar Khusnul dengan kartu merah plus hukuman
penalti untuk Persik sudah tepat. "Khusnul sengaja melakukan
pelanggaran di kotak penalti," ujar Pelatih PSCS Gatot Barnowo. Gatot
mengakui, sebenarnya, Persik tampil bagus. Mereka mampu menyulitkan
pemainnya. Sehingga, PSCS hanya bisa menang dengan skor tipis 1-0.
"Kemenangan ini membuka peluang lolos ke babak empat besar," ujarnya.
Kediri, Radar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar